Prakiraan Politik Global 2012

Oleh. M. Arief Pranoto


Prakiraan ini berbasis asumsi, bahwa jika Amerika Serikat (AS) dan para sekutunya memaksakan kehendak menjalankan roadmap (peta jalan) penaklukan dunia via Jalur Sutra sesuai paparan Wesley Clark (2005) di Pentagon dahulu, maka izinkanlah membuat analisa kecil-kecilan dan GARIS BESAR ke depan perihal “peta politik global” dekade 2012-an dan lainnya. Namun bila AS dan sekutu undur diri dari Jalur Sutra, maka sudah barang tentu ramalan ini pun gugur dengan sendirinya. Adapun prakiraan tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Syria dan sekitarnya bakal menjadi pemicu sekaligus proxy war (lapangan tempur) Perang Dunia (PD) III di Abad XXI antara AS dan sekutu (NATO, ISAF, P-GCC dst) Versus Syria, Iran dibantu oleh Rusia, Cina, Venezuela, Cuba dan lainnya;

(2) Israel bakal hancur lebur, bahkan mungkin terhapus dari peta dunia, lalu digantikan oleh Hamas-Fatah, atau Pemerintahan Palestina Baru yang lebih kondusif dan konstruktif bagi Dunia Arab dan sekitarnya;

(3) Mata uang US Dollar tak lagi dipercaya dan tidak digunakan oleh dunia. Uniqnya, sikap "menolak dolar" tadi justru dipelopori oleh Cina dan bahkan Jepang itu sendiri selaku sekutu dekat AS di Asia (aneh dan fenomenal?). Dolar mudik atau pulang basamo ke negeri asalnya. Inilah “tsunami dolar” yang diperkirakan menjadi momentum munculnya revolusi sosial di Paman Sam. Skenario keruntuhan Dinasti Amerika ditandai dengan merebaknya rusuh massa dimana-mana, dan niscaya AS terpecah-belah menjadi beberapa negara merdeka sesuai ramalan Igor Panarin, ilmuwan politik Rusia, oleh sebab adanya beberapa “kekuatan luar” yang masuk juga berkepentingan dalam revolusi tersebut;

(4) Uni Africa semakin kokoh membentuk kekuatan tersendiri (new emerging force) yang mempunyaibargaining position tinggi di dunia, terutama dengan Dunia (Uni) Eropa dan sekitarnya dalam koridor lain serta kepentingan selain militer (asimetris);

(5) Keruntuhan AS mengakibatkan hubungan antar negara di Asia khususnya Asia Tenggara lebih mesra dan soft dibanding sebelum-sebelumnya baik acara formal maupun forum non formal, terutama Malaysia tak lagi berani menebar “provokasi”-nya di perairan Indonesia dikarenakan pudarnya peranInternational Security Assistance Force (ISAF), andalannya beberapa dekade lalu;

(6) Sikap Singapura pun berubah “sopan” sebab keangkuhannya selama ini ternyata didukung oleh superpower dan para adidaya Barat, serta menganggap seolah-olah dirinya adalah “Israel”-nya Asia;

(6) Bagaimana dengan Ibu Pertiwi tercinta? Niscaya bakalan bangkit. Entah dengan cara bagaimana. Maka ibarat putri raja bangun dari tidur panjang, melengang tanpa bersolek pun tetap mempesona dunia. Apalagi setelah ia tanggalkan segala ujud dan bentuk kemasan (ideologi) kapitalisme yang pernah melingkarinya. Di awal kebangkitan, Indonesia mutlak bersikap keras lagi tegas, terutama terhadap organisasi massa (ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang selama ini gencar mempromosikan isue aktual (demokrasi, korupsi, HAM, kebebasan, legalisasi narkoba dan lainnya) tetapi menginduk kepada luar negeri/negara lain, ataupun terikat jaringan LSM asing. Diyakini akan ada langkah-langkah audit oleh negara cq pemerintah secara ketat, cermat lagi teliti atas aliran dana yang selama ini dinikmati oleh segelintir oknum individu, ormas dan LSM ‘komprador’ justru di atas serta mengakibatkan lemahnya sifat kegotong-royongan, hancur nilai persatuan dan kesatuan bangsa, serta leburnya nilai-nilai musyawarah mufakat milik bangsa ini.

Ramalan dimanapun hukumnya sunah, termasuk prakiraan ini. Sekali-kali jangan dipercaya apalagi menyakini. Cukup dicermati saja. Ya. Coretan teramat sederhana lagi tak ilmiah ini dibuat sekedar pengisi waktu, menunggu detik-detik tahun 2012 sambil ngrokok-ngrokok, minum kopi dan kebal-kebulmbakar jagung. Monggo yang mau diskusi, atau sekedar jempal-jempol, saya tak leyeh-leyeh sebentar di ruang-ruang rasa yang semoga masih tersisa.

0 komentar

Write Down Your Responses