Angin dan ketulusannya
Angin tidak menampakan parasnya ketika ia membantu layang-layang dan burung-burung untuk terbang.
Angin tidak melukiskan warnanya ketika ia meniup awan-awan untuk hujan.
Angin tidak menceritakan dirinya ketika ia membelai bunga-bunga untuk melepaskan serbuk-serbuk sarinya.
Angin tak mengeluh ketika pundaknya memikul butir-butir oksigen diudara untuk dihirup semesta mahluk fana.
Angin tak pernah tahu kapan ia harus berhenti.
Ia hanya tahu sejatinya diri dan harus selalu hadir serta memberi tanpa harus melukis diri.
0 komentar
Write Down Your Responses