Lontar Pemersatu Nusantara

Oleh. Hamid Ghuzali

Tahukah anda?LONTAR atu Ron Tal (Daun Tal) sebagai salah satu bagian "Pemersatu Nusantara".Banyak sudah peninggalan leluhur nusantara ini diantaranya adalah Lontar atau Ro Tal (daun tal, palmyra) atau lebih dikenal dengan siwala, sawala, suwala, suwalapattra, sewalapattra, siwalan, dan seterusnya, kesemuanya dipakai dalam arti surat, tetapi juga menunjuk pada daun pohon tal itu sendiri.Masyarakat nusantara ini sejak dahulu kala terutama Era kejayaan Medang Kamulyan (puncaknya peradaban pendidikan & pengajaran, baca : Melacak Makna & Kejayaan Nusantara oleh M Arief Pranoto, Global Review) yang terbagi dalam Wangsakerta atau Empat Bangsa Besar seperti yang saya jelaskan dulu dalam catatan saya menunjukkan bukti otentik akan adanya Peradaban Maju masyarakat nusantara ini dalam kegiatan tulis menulis yang diajarkan dalam semua level pendidikan yang dulu banyak diajarkan dalam keagamaan, istilahnya belajar melalui agama karena saat itu bentuk "sekolah" konvensional seperti yang diajarkan model saat ini belum ada. Masyarakat lebih dibiasakan menulis segala sesuatunya baik tentang cerita kehidupan sehari-hari mulai dari masalah keluarga, masakan, percintaan, pengobatan hingga wejangan keagamaan kesemuanya ditulis dalam lembaran daun lontar yang konon usianya tidak lebih dari 100 tahun lamanya tergantung pola / cara menyimpannya.

Lontar merupakan bentuk peradaban maju suatu masyarakat kita karena sudah dikenalkan bagaimana caranya berkomunikasi dan mengungkapkan semua persoalan ini dalam bentuk sebuah tulisan yang indah. Sehingga kala itu ada istilah "Hidup tanpa seni bakar kasar". Beda ungkapan rakyat pada daun lontar maka beda pula dengan tingkatan raja-raja zaman dulu, dimana semua bentuk tulisan yang ada dituliskan dalam lembaran daun emas seperti yang kita lihat dalam berbagai arsip yang tersimpan baik lokal maupun mancanegara. Raja dan naskahnya merupakan simbol kedudukan dan kekuasaan.Bicara soal lontar maka kita akan menemukan kesamaan tulisan dan polanya yang saat itu disebar oleh ke empat bangsa yang pernah belajar dan berguru di nusantara ini yang kemudian menyebar keseantero dunia.

Lihatlah bukti-bukti peninggalannya yang tersebar mulai dari tetangga kita Malaysia, Thailand, Burma, Vietnam, China, Nepal hingga Mesir menunnjukkan pola tulisan yang sama. Itulah bukti otentik sejarah peradaban nusantara kala itu yang tidak mengenal batas ruang dan waktu menerobos akses dunia luar yang begitu dahsyat. Maka dengan bukti-bukti yang ada dan berada selama ini akankah kita masih "MINDER" sebagai bangsa yang lemah, terbelakang, terjajah dan akhirnya menjadi bangsa pecundang dan pengkhianat dinegerinya sendiri?Jawabannya : SEMOGA TIDAK......Mari bangkitkan Rasa Nasionalisme itu yang merupakan "Suratan Takdir" yang melekat pada tiap diri anak bangsa ini yang lahir sudah berada diatas bumi Nusa Dwipa Swarna yang konon merupakan bumi tetesan dari surga.Jayalah Negeriku, Jayalah Bangsaku!!!

,

0 komentar

Write Down Your Responses